Sabtu, 04 Oktober 2014

Kenapa Harus Shalat ?


Kenapa Harus Shalat ?

Shalat adalah aktivitas ibadah bagi ummat Islam. Shalat yang wajib dalam sehari semalam adalah shalat lima waktu. Wajib artinya bagi ummat Islam yang telah mencapai umur baligh ( 15 tahun atau telah mimpi bersenggama hingga keluar sperma ) maka harus mengerjakannya. Jika tidak mengerjakan perkara yang wajib, yaitu shalat lima waktu, maka akan mendapat siksa dari Allah SWT. Shalat lima waktu tersebut adalah Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya’ dan Shubuh. Karena shalat adalah ibadah fardhu, maka kegiatan apapun yang kita lakukan seperti blogging, kerja di kantor, membajak sawah, bahkan tidurpun, wajib ditinggalkan demi untuk melaksanakan ibadah shalat fardhu. Shalat adalah media untuk mengingat kepada Allah. Jadi aktivitas sehari-hari yang menjenuhkan tenaga dan pikiran, santaikan tenaga dan pikiran untuk sujud mengingat Allah SWT.

Shalat merupakan bagian tertinggi dalam agama setelah tauhid. Ibarat kepala dalam susunan organ tubuh, manusia tak bisa hidup tanpanya. Begitu pula halnya dengan agama, ia tak bisa hidup tanpa shalat. Khalifah Umar Bin Khaththab pernah menulis surat kepada setiap penjuru wilayah kekusasaan Islam, “Urusan terpenting kalian bagi saya ialah shalat. Barangsiapa yang meremehkannya, berarti terhadap selain shalat, ia lebih meremehkan lagi. Orang yang meninggalkan shalat tak memiliki bagian apa-apa di dalam Islam”. Shalat ialah penopang rukun Islam yang lain. Karena, ia mengingatkan hamba akan kemuliaan Allah SWT dan kehinaan hamba serta urusan pahala dan siksa. Dengan shalat, seorang hamba semakin mudah untuk selalu menaati-Nya (Al-Muqaddam, 2007)

Nilai dan kualitas ibadah shalat seseorang itu sangat tergantung kepada kekhusyukannya. Semakin besar tingkat kekhusyukannya, semakin besar kemungkinan diterimanya oleh Allah SWT. Sebab khusyu’ merupakan tolak ukur kualitas shalat, maka orang yang menunaikan shalat harus memahami khusyu’ dan berbagai permasalahannya. Khusyu’ berasal dari kata khasya’a yakhsya’u khusyu’an yang artinya tunduk, takluk, pasrah, dan menyerah. Ibadah shalat yang hanya dilakukan sebagai rutinitas dan formalitas belaka, tidak akan dapat melahirkan kenikmatan ruhani yang dibutuhkan oleh jiwa melainkan kegersangan yang akan diperolehnya. Oleh karena itu, untuk meraih shalat yang khusyu’, seorsng mushalii (orang yang shalat) harus mempersiapkan tahapan yang harus ditempuhnya sedini mungkin, mulai dari persiapan umum sampai persiapan khusus (Zuhdi & Na'imah, 2010)

 

Sumber :


Al-Muqaddam, M. (2007). Keutamaan dan 1001 Alasan Kenapa Harus Shalat. Surakarta: Serikat Penerbit Islam.

Zuhdi, N., & Na'imah, E. (2010). Studi Islam 2. Surakarta: LPID.




 
 
 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar